Ternyata Rahasianya Ini Lho!
Sangat menarik menonton paparan Simon Sinek mengenai kaum millennials. Apalagi saya sendiri termasuk di dalamnya. Dan isi videonya sangat mengena sekali, menusuk, sekaligus mencerahkan. Tapi videonya ya gak ada subtitle Indonesianya, cocok buat belajar bahasa Inggris. Berikut videonya :
Menurutnya kaum millennials adalah orang yang lahir dari tahun 1984 dan seterusnya. Simon memeparkan bahwa karakteristik para millennials ini senang diperlakukan istimewa, narsis, tidak fokus, dan malas. Yang menjadi catatan utamanya adalah perilaku senang diperlakukan istimewa (entitled). Ya sangat mengena sekali, banyak dari kita mungkin masuk sesuai deskripsi millennials ala Simon Sinek.
Betapa para millenials termasuk saya sendiri merasakan, kita disuguhkan dengan hal yang serba instan. Mau apa aja gampang, dengan teknologi kita bisa mendapatkan sesuatu dengan cepat. Butuh hiburan tinggal klik, butuh belanja tinggal klik, butuh interaksi tinggal klik di sosial media. Ya, teknologi menciptakan dilema tersendiri. Membiasakan para millenials untuk jadi kurang bersabar dan kurang realistis. Bermimpi tapi malas berproses, atau berusaha namun gampang menyerah.Banyak hal yang memang tak bisa diraih dengan instan di zaman yang serba instan ini. Simon ingin mengingatkan, "goals dalam hidup itu ibarat gunung everest, secepat apapun kau bisa memggapainya, gunung tetaplah gunung, butuh waktu untuk mencapainya"
Kehadiran sosial media juga telah sedikit banyak mengubah cara kita berinteraksi, banyak yang terpaku pada interaksi-interaksi yang penuh kepalsuan, kepalsuan yang dibuat hanya untuk merasakan kebahagiaan sesaat dari pujian, jumlah komentar, dan likes. Hal-hal tersebut membuat millenials jadi mudah rapuh, galau, dan mudah tersinggung. Lihat saja aksi hujat menghujat di banyak kolom komentar, malas mencari tahu, emosi gampang tersulut.
Intinya, dalam video tersebut, Simon ingin mengkritik para generasi millenials agar jangan terpana dengan semua hingar bingar era serba cepat ini. Alih-alih memanfaatkan teknologi, tidak lupa pula menempa kekuatan mental agar mampu menerjang rintangan, menjadi pribadi yang kuat, siap dalam berposes, sabar, konsisten, dan tekun. Karena gunung tetaplah gunung.
Stay Classy! Chaww
Komentar
Posting Komentar