Masa Depan dan Masa Lalu
Masa depan dan masa lalu, dua hal yang selalu menjadi keresahan dalam hidup. Mewaspadai kedua hal ini bisa jadi salah satu kunci kebahagiaan dalam hidup.
Masa depan itu belum terjadi, namun angan-angan melambung membuat tersebut seakan nyata dalam pikiran. Syukurlah kalau angan-angan hanya sekedar angan, namun salah jika angan jadi kekhawatiran. Khawatir angan tidak akan terjadi di masa depan.
Masa lalu sudah lewat, namun memori dan kilasan-kilasan masih membekas di pikiran. Saat-saat sendiri termenung sambil memutar ulang kilasan memori lampau. Syukurlah bila itu memori kebahagiaan da kegembiraan, namun salah kala memori kesedihan dan kekecewaan diputar hingga berlarut-larut lamanya.
Ketika terhanyut dengan keduanya, kita lupa akan satu masa lagi. Ya, masa sekarang. Masa dimana kita berada saat ini, masa saat kita masih diberikan anugerah dan nikmat dari Tuhan yang Maha Kuasa. Pernahkah kau sadari hembusan dan tarikan nafasmu? Betapa beruntungnya kita masih bernafas.
Saya juga sering terhanyut, terlalu resah akan gambaran yang kubentuk sendiri tentang masa depan. Ingatlah kawan, keresahan itu salah, salah karena ia belum terjadi.
Sewaktu aku tenggelam dalam kekecewaan akan kesalahan-kesalahan di masa lampau, aku lupa itu cuma sejarah. Kita tidak bisa memutar ulang dan kemudian mengubahnya begitu saja. Namun hikmahlah yang seharusnya dipetik, dipahami, dan diresapi.
Pesanku terhadap diriku...
"Wahai diri, seresah apapun aku akan masa depan, sekecewa apapun aku akan kesalahan di masa lalu, betapa bersyukurnya aku , karen Allah masih memberikan aku anugerah indah, Masa Sekarang. Masa dimana aku bisa memperbaiki kesalahan-kesalahanku, masa dimana aku bisa membangun masa depan yang kuinginkan"
Alur Pinang, 03 November 2014
Komentar
Posting Komentar